Eissien ketika masih berkostum Chelsea (sumber) |
Marquee player sebenarnya sudah lama diperkenalkan namun baru heboh di Indonesia gara-gara Michael Essien, mantan pemain top Chelsea era Mourinho yang direkrut oleh Persib. Lihat aja tuh sampai viral di media sosial dan online. Kalau dijelaskan apa itu marquee player? Secara sederhana dan gampangnya begini: Marquee player adalah pemain profesional kelas dunia yang pernah bermain bersama timnas atau setidaknya pernah bermain di 6 liga elit dunia sepakbola kemudian direkrut oleh klub berdasarkan penentuan regulator liga.
Tujuan marquee player dibuat ada dua alasan: Pertama untuk meningkatkan animo masyarakat untuk menonton pertandingan sepak bola seperti yang dilakukan oleh Indian Super League, A-League di negara Australia dan Major League Soccer di Amerika Serikat. Hanya saja tujuan pertama ini sepertinya tidak terlalu penting di Indonesia. Mengigat begitu banyak sporter yang rela manjat pohon, pagar besi atau kejar-kejaran dengan polisi demi menonton tim kesayangan berlaga di stadion.
Nah, yang kedua marquee player ditujukan untuk meningkatkan penjualan atribut resmi yang dikeluarkan oleh klub sehingga meningkat pendapatan. Kalau yang ini mungkin masih okelah mengingat kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk membeli atribut asli. Apalagi banyaknya persaingan dengan barang tiruan yang beredar dipasaran.
Cuma kalau ditelisik lebih dalam sepertinya klub di Indonesia itu lebih menonjolkan soal gengsi dan brand image klub dengan adanya marquee player. Makanya setelah persib, klub lain lagi berlomba-lomba mendatang pemain kelas dunia. Kabarnya Madura United bakal menjadi klub kedua yang menerapkan marquee player dengan merekrut Peter odemwingie, mantan striker West Broomwich Albion. Liga Premier Inggris
Selain itu keputusan marquee player yang dikeluarkan oleh PSSI bersifat optional sehingga tidak harus dilakukan. Bagi klub yang memiliki kemapanan finansial dipersilahkan untuk menerapkannya. Bagi klub yang tidak mau boleh menggunakan pemain yang sudah ada atau merekrut pemain dari lokal.
Jika boleh berpendapat lebih jauh, marquee player sebenarnya masih memiliki sisi positif yang bisa dirasakan oleh sepak bola tanah air. Pertama: Manajemen klub jadi lebih tahu cara mengontrak pemain dengan cara yang lebih profesional. Kedua: Pengalaman profesional marquee player bisa menambah kualitas para pemain lainnya.
Sedangkan sisi negatifnya usia para marquee player yang didatangkan ke Indonesia kebanyakan sudah tidak muda lagi dan rentan akan cedera. Apalagi perbedaan iklim, budaya dan bahasa yang membuat pemain kelas dunia tersebut sedikit kesulitan beradaptasi.
Penulis juga berharap dengan adanya marquee player kualitas pemain tanah air bisa ikut meningkat dan membuat timnas bisa jadi raja di Asia Tenggara. Udah lama banget nih Piala AFF nggak pernah mampir-mampir ke Indonesia. Final kemarin aja kita masih tertunduk lawan Thailand.